Myanmar Nomor Satu, Indonesia Lebih Korup dari Malaysia
Berdasarkan skor CPI tahun 2023, Myanmar menjadi negara paling korup di kawasan Asia Tenggara. Skor CPI Myanmar hanya mendapatkan 20 dan ini menjadikannya negara paling korup nomor 14 di dunia.
Di peringkat kedua ada Kamboja dengan skor CPI 22 dan menyusul Laos dengan skor CPI 28 di peringkat ketiga.
Sementara saudara satu rumpun melayu yakni Indonesia dan Malaysia memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Indonesia masuk dalam top 5 negara di ASEAN yang paling korup, sedangkan Malaysia menjadi negara yang terbaik bersama dengan Singapura, yang paling bersih soal korupsi.
Bagaimana dengan negara lain? Untuk mengetahuinya, berikut ini laporan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) tahun 2023 di Asia Tenggara.
VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping
China mendapat sentimen negatif di berbagai penjuru dunia, dikenal sebagai salah satu negara yang kontroversial. Meskipun tidak imperialistik Rusia, China dianggap memiliki rezim yang otoriter, bahkan lebih menindas dan mengontrol. Kritik terhadap pemerintah China mencakup peran besar sebagai pencemar dan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Penolakan terhadap kemerdekaan bagi Hong Kong, Taiwan, dan Makau, serta intervensi terhadap usaha Taiwan untuk mendirikan kedaulatan politik dan bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, semakin memperburuk citra negara ini.
Keberadaan Amerika Serikat di daftar negara "paling dibenci" mungkin mengejutkan banyak warga AS, namun pandangan ini tidak begitu mencengangkan di berbagai belahan Asia dan Eropa. Seperti China dan Rusia, AS mendapat kritik utama karena kecenderungannya untuk bertindak berlebihan dalam berbagai aspek.
Intervensi militer di berbagai negara, terutama Vietnam, Panama, Afghanistan, dan Irak serta politik yang dianggap memberikan preferensi politis, terkadang dianggap sebagai bentuk penindasan terhadap negara-negara lain.
Negara Paling Korup di Asia Tenggara
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sebagai satu-satunya negara mayoritas Yahudi di dunia, Israel terlibat dalam sengketa wilayah dengan Palestina, yang menyebabkan ketidaksetujuan banyak Muslim di seluruh dunia. Israel juga sering disorot karena diduga memanfaatkan dukungan utama dari Amerika Serikat.
Kedua negara yang bersekutu ini memiliki perilaku yang dianggap tidak etis. Kritik melibatkan penanganan permukiman di wilayah Palestina, perlakuan terhadap pengungsi Palestina, dugaan genosida, dan program senjata nuklir yang dianggap rahasia.
Duh! Ini 7 Negara yang Paling Dibenci di Dunia, Indonesia Termasuk?
Kamis, 14 Desember 2023 - 00:17 WIB
Jakarta – Setiap manusia yang tinggal di berbagai belahan dunia pasti akan memiliki pandangan khusus mengenai negara lain. Pandangan ini biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memungkinkan, seperti tindakan pemerintah atau militer suatu negara sampai budaya dan agama yang dominan atau bahkan perilaku wisatawannya.
Pandangan yang dimaksud juga bisa berupa positif maupun negatif. Beberapa negara pada umumnya disukai di seluruh dunia, beberapa diterima begitu saja tapi ada beberapa yang secara aktif tidak disukai dan bahkan dibenci. Namun, negara yang paling dibenci ini bervariasi ketika seseorang bepergian ke seluruh dunia.
Melansir dari laman World Population Review, Rabu, 13 Desember 2023, meskipun tidak ada daftar definitif berbasis data dari negara-negara yang paling dibenci di dunia tersebut, tapi dengan menggabungkan laporan serta survei opini publik mengenai subjek dari seluruh dunia, tren tersebut justru muncul. Nah, berikut ulasan mengenai negara yang paling dibenci di dunia.
VIVA Militer: Kanselir Jerman, Olaf Scholz
Jerman terus diingatkan oleh sejarah kelamnya selama masa pemerintahan Nazi di bawah Adolf Hitler. Tindakan kekerasan dan penjajahan terhadap negara-negara lain membawa kenangan pahit bagi banyak penduduk dunia. Meskipun telah berubah dan berkembang, sejarah tersebut masih meninggalkan bekas dalam persepsi global terhadap Jerman.
China mendapat sentimen negatif di berbagai penjuru dunia, dikenal sebagai salah satu negara yang kontroversial. Meskipun tidak imperialistik Rusia, China dianggap memiliki rezim yang otoriter, bahkan lebih menindas dan mengontrol. Kritik terhadap pemerintah China mencakup peran besar sebagai pencemar dan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Banyak Negara Meremehkan Keadilan dan Hukum
Transparency International mencatat bahwa korupsi berkembang pesat karena banyak negara melemahkan sistem peradilan. Baik pemimpin otoriter maupun demokratis sama-sama meremehkan keadilan.
Kondisi ini meningkatkan impunitas terhadap korupsi dan bahkan mendorongnya dengan menghilangkan konsekuensi bagi para pelaku kejahatan.
Pada kenyataannya, tindakan korupsi seperti penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan juga menyusup ke banyak pengadilan dan lembaga peradilan lainnya di seluruh dunia.
Ketika korupsi menjadi hal yang lumrah, masyarakat yang rentan akan membatasi akses mereka terhadap keadilan, sementara masyarakat yang kaya dan berkuasa menguasai seluruh sistem peradilan, dengan mengorbankan kebaikan bersama.
"Korupsi akan terus berkembang sampai sistem peradilan dapat menghukum pelaku kejahatan dan menjaga pemerintah tetap terkendali. Ketika keadilan dibeli atau diintervensi secara politik, rakyatlah yang menderita. Para pemimpin harus berinvestasi penuh dan menjamin independensi lembaga-lembaga yang menegakkan hukum dan memberantas korupsi. Sudah saatnya mengakhiri impunitas korupsi," kata François Valerian, Ketua Transparansi Internasional.
Lantas bagaimana dengan korupsi di negara-negara kawasan ASEAN?
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Sonora.ID - Beberapa negara memiliki reputasi internasional yang kuat, sementara yang lain tidak memiliki reputasi yang sebaliknya.
Ada beberapa negara yang dicintai oleh semua negara, sementara ada negara lain yang banyak dibenci tanpa berkedip.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap sentimen anti-nasional terhadap negara-negara tertentu. Faktor terpenting adalah negara memiliki kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Terorisme, konflik internal, invasi negara lain, pelanggaran hak asasi manusia, dan konflik turun-temurun adalah faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada keadaan darurat.
Melansir Hardrock Media, berikut adalah 5 negara paling dibenci di dunia:
Baca Juga: 7 Negara yang Paling Miskin, Auto Jadi Sultan Kalau Berkunjung ke Sana
Arab Saudi oleh memiliki peraturan agama yang dikenal sebagai hukum Islam, dan hukuman seperti rajam, cambuk, dan amputasi dianggap brutal dan keras.
Perempuan tidak bebas di negeri ini karena mereka diwajibkan untuk menutupi seluruh tubuhnya, termasuk wajah, selama berada di luar rumah dengan mengenakan pakaian serba hitam, dan tidak boleh pergi kemana-mana sendirian karena harus ditemani oleh saudara laki-lakinya.
Semua faktor ini bergabung untuk membuat turis menghindari Arab Saudi karena mereka percaya itu tidak menarik, membuat orang rumit, dan tidak memberi mereka kebebasan dan kenyamanan yang diperlukan, terutama bagi wanita, itulah sebabnya negara itu tidak terkenal sebagai turis.
13 Desember 2024 13:45 WIB
13 Desember 2024 13:30 WIB
13 Desember 2024 13:25 WIB
13 Desember 2024 13:20 WIB
Ilustrasi Judi Online. Foto: Dok Okezone.
JAKARTA - Kasus tindak pidana judi online di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Segala lapis lini sosial pernah terjebak dalam penyakit masyarakat tersebut.
Menurut pernyataan terbaru Menkominfo Budi Arie Setiadi, setidaknya ada empat juta penduduk Indonesia terlibat dalam aktivitas judi daring. Perputaran uang dari kasus itupun pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai Rp600 Triliun.
Indonesia memang dijadikan pasar utama oleh negara lain untuk menyebarkan judi online. Pasalnya, dalam beberapa pengungkapan kasus oleh Kepolisian, server maupun pengendalinya berasal bukan dari dalam Negeri.
Dalam catatan, setidaknya ada enam Negara di Asia yang menjadikan Indonesia sebagai pasar utama penyebaran judi online. Yakni, Taiwan, Cina, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Laos.
Terbaru, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri membongkar Website judi online Slot8278 yang dikendalikan dari Negara Cina. Dalam hal ini, tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Direktur Tindak Pidana Siber Brigjen Himawan Bayu Aji Himawan menekankan, Indonesia menjadi target utama pasar dari jaringan judi online tersebut. Tercatat, ada 85 ribu orang sebagai pemain aktif.
"Situs ini menarik pemain dari Indonesia dengan menyediakan berbagai jenis permainan judi daring, antara lain Fortune Tiger, Magic Whale, Domino Poker, Gate of Olympus atau slot, tembak ikan, dan permainan judi daring lainnya," ucap Himawan dikutip, Rabu (9/10/2024).
Adapun, modus operandi perjudian daring ini memanfaatkan penyedia jasa pembayaran, serta rekening bank yang berada di Indonesia untuk melakukan deposit dan withdraw.
"Para pelaku juga membuat aplikasi untuk mengkoneksikan deposit dan withdraw dari penyedia jasa pembayaran ke website perjudian tersebut yang berada di Cina," tutur Himawan.
Adapun para tersangka dan perannya yakni, QF yang merupakan WNA Cina berperan sebagai Direktur Penyedia Jasa Pembayaran.
Lalu, enam tersangka WNI, RA berperan sebagai, selaku Direktur Utama Penyedia Jasa Pembayaran. IMM selaku Komisaris serta Legal Penyedia Jasa Pembayaran.
Keempat, AF, selaku Chief Operating Officer serta Manajemen Bisnis Penyedia Jasa Pembayaran. FH merupakan Finance atau Manajemen Keuangan Penyedia Jasa Pembayaran.
Keenam, RAP, selaku Operator Aplikasi Penyedia Jasa Pembayaran. Dan terakhir, HJ, selaku Operator Aplikasi Penyedia Jasa Pembayaran.
Timnas Nasional (Timnas) Indonesia menjadi salah satu di antara tujuh negara yang bisa menciptakan sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026. Berikut tujuh negara tersebut.
Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia makin mendekati klimaks. Sebanyak 18 negara memastikan tiket babak ketiga. Negara-negara yang masuk barisan tim elit Asia tersebut adalah Qatar, Jepang, Korea Selatan, Oman, Iran, Irak, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Australia. Negara-negara tersebut menjadi juara grup di babak kedua.
Sebagian lainnya merupakan runner up atau peraih posisi kedua di masing-masing grup. Yakni, Kuwait, Korea Utara, China, Kirgistan, Uzbekistan, Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip detikSport, di antara negara-negara itu, 11 di antaranya sudah pernah berlaga di Piala Dunia. Artinya, ada tujuh negara yang berpeluang mencatat sejarah tampil untuk pertama kalinya di ajang paling bergengsi itu.
Ketujuh negara itu adalah Oman, Yordania, Bahrain, Uzbekistan, Palestina, Kirgistan, dan Timnas Indonesia. Mereka belum pernah tampil pada ajang antarnegara paling tinggi itu sepanjang sejarah mereka.
Oman belum pernah menembus putaran final Piala Dunia, dengan catatan terbaiknya sampai babak ketiga. Sementara, Yordania nyaris lolos ke Piala Dunia 2014, sebab bisa melewati babak kelima. Namun, Yordania kalah dari Uruguay saat berebut satu tiket tersisa melawan tim CONMEBOL, Uruguay, di babak playoff.
Bahrain juga nyaris lolos pada Piala Dunia 2010. Negara Timur Tengah itu bisa mengalahkan Arab Saudi di babak kelima. Namun kalah saat playoff melawan negara Oseania, Selandia Baru.
Kemudian, Uzbekistan juga nyaris lolos pada 2014, andai tak kalah dari Yordania pada babak kelima kualifikasi zona Asia. Sementara Kirgistan, Palestina, dan Indonesia baru kali ini menembus babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Timnas Indonesia sendiri menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia seusai menjadi runner up Grup F. Tim Garuda meraih tiga kemenanga, sekali imbang, dua kali kalah dari enam laga yang dimainkan. Indonesia menjadi runner up di bawah Irak.
Perjalanan berat nan jauh masih harus ditempuh ketujuh negara tersebut untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Sebab, masih ada babak keempat dan kelima yang dijalani untuk berebut tiket ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca di sini
BERIKUT lima negara Asia Tenggara yang pernah tampil di Piala Dunia. Harap dicatat, Piala Dunia yang dimaksud bukan hanya yang digelar empat tahun sekali, tetapi juga yang kelompok umur.
Berlaga di Piala Dunia, sekali pun kelompok umur, tidak bisa sembarangan. Ada tahapan panjang yang harus dilalui sebuah negara.
Maka dari itu, turnamen tersebut begitu bergengsi. Lalu, negara Asia Tenggara mana saja yang pernah tampil di Piala Dunia? Berikut ulasannya
Agak sulit melihat Myanmar tampil di Piala Dunia jika bicara pada level senior. Namun, mereka secara mengejutkan lolos ke Piala Dunia U-20 2015!
Mereka lolos ke ajang bergengsi itu setelah finis sebagai semifinalis di Piala Asia U-19 2015 yang kebetulan digelar di Myanmar. Namun, langkahnya hanya sampai fase grup.
Sama seperti Myanmar, masih agak sulit melihat Vietnam tampil di Piala Dunia U-20 2017. Namun, cara yang sama ditempuh The Golden Stars pada 2017.
Mereka lolos ke ajang itu setelah finis sebagai semifinal di Piala Asia U-19 2016. Sedikit mirip dengan Myanmar, Vietnam finis sebagai juru kunci, tetapi sanggup mengemas satu poin.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Malaysia juga tampaknya sulit untuk berlaga di Piala Dunia jika bukan kelompok umur. Buktinya, Harimau Malaya baru sekali tampil di Piala Dunia, itu pun pada U-20 1997 ketika menjadi tuan rumah.
Sayangnya, penampilan Malaysia selaku tuan rumah sungguh mengenaskan. Mereka terdampar sebagai juru kunci dengan nilai 0!
Raja Asia Tenggara ini juga belum pernah tampil di level senior. Thailand baru sebatas lolos ke Piala Dunia U-17 1997 alias hampir 26 tahun silam.
Tim Gajah Perang lolos ke turnamen itu sebagai runner-up Piala Asia U-16 1996 yang digelar di Thailand. Sama seperti Myanmar dan Malaysia, mereka finis di posisi juru kunci!
Berbeda dengan empat negara lainnya, Indonesia pernah lolos ke Piala Dunia 1938 sekali pun masih mengusung nama Hindia Belanda. Itu pun, mereka tampil di Piala Dunia sebagai undangan.
Indonesia juga berpotensi tampil di Piala Dunia U-20 2021 serta 2023 dengan status tuan rumah. Namun, kedua turnamen itu batal digelar. Pada 2021, Piala Dunia U-20 tak dihelat akibat pandemi, dan 2023 status tuan rumah dipindahkan ke Argentina.
Alhasil, Indonesia baru akan tampil di Piala Dunia U-17 2023, juga dengan status tuan rumah. Jika tak ada aral melintang, Garuda Asia siap terbang tinggi pada 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Asosiasi Global yang Melawan Korupsi Transparency International, melaporkan negara-negara yang paling korup di dunia pada 2023 berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI). Negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN masuk ke dalam daftar.
CPI memberi peringkat pada 180 negara di dunia berdasarkan persepsi tingkat korupsi sektor publiknya, dengan skala 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih). Hasil menunjukkan bahwa korupsi merajalela di seluruh dunia dengan lebih dari dua pertiga negara mendapat nilai CPI di bawah 50.
Secara global, Somalia menjadi negara paling korup di dunia dengan skor CPI hanya 11. Disusul dengan Venezuela, Suriah, dan Sudan Selatan dengan skor CPI 13.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan PM Pakistan Imran Khan
Pakistan mendapat ketidaksetujuan karena beberapa alasan, termasuk statusnya sebagai negara Timur Tengah dengan akses ke senjata nuklir. Dicurigai sebagai tempat surga bagi kelompok teroris seperti Taliban dan Al-Qaeda, negara ini terlibat dalam berbagai serangan dan pengeboman.
Sistem hukum yang minim pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan keras terhadap perempuan serta minoritas seperti minoritas agama, individu transgender, dan LGBTQ+ semakin menambah citra negatifnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Banyak yang merasa tidak suka terhadap Rusia, dianggap sebagai negara yang kontroversial di mata dunia. Meski begitu, tampaknya pemerintahan Rusia, di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, tak terlalu terpengaruh oleh reputasi negatif tersebut. Upaya untuk menggabungkan kembali bekas republik Soviet menjadi satu negara terus dilakukan.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah invasi ke Ukraina sejak tahun 2022. Selain itu, Amerika Serikat, dalam konteks ini, memiliki ketidaksukaan yang kuat terhadap Rusia,. Hal ini lantaran terjadinya Perang Dingin, perlombaan senjata nuklir, dan intervensi dalam pemilihan presiden 2016.